Senin, 28 Maret 2011

RANSUM AYAM PETELUR

RANSUM AYAM PETELUR

            Ransum makanan merupakan factor yang sangat besar pengaruhnya terhadap produktivitas ternak. Kebutuhan makanan untuk ayam petelur dipergunakan untuk : pertumbuhan, aktivitas, produksi dan  penyembuhan penyakit. Kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan akan karbohidrat untuk energi dan produksi, protein untuk energi dan produksi, mineral untuk pertumbuhan dan produksi, vitamin untuk pertumbuhan, pemeliharaan dan produksi serta air untuk menjaga suhu tubuh dan melancarkan pencernaan.
            Kebutuhan makanan untuk anak ayam ( starter) berkisar antara 10 – 65 gram/ ekor/ hari dengan kandungan protein berkisar antara 19 – 21 % , untuk ayam muda ( Grower) berkisar antara 65 – 100 gram/ ekor/ hari dengan kandungan protein  17 – 18 %, sedangkan untuk ayam dewasa ( Layer ) berkisar antara 100 – 115 gram/ ekor/ hari dengan kandungan protein sekitar 15 – 17 %..
            Pemberian makanan bagi ayam produksai, grower dan starter harus diperhitungkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Pemberian makanan dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore hari dan waktunya tetap, misalnya pagi pada jam 06.00 – 07.00, dan sore pada jam 16.00 – 17.00. Kebutuhan air minum bagi ayam cukup banyak. Air minum yang bersih harus selalu tersedia setiap saat.

            Menyediakan Ransum Makanan Ayam
1.    Usahakan ransum makanan ayam terdiri dari bermacam-macam bahan makanan, baik yang berasal dari hewan maupun dari tumbuh-tumbuhan. Pilihlah yang harganya murah dan mutunya baik.
2.    Jatah makanan ayam seekor sehari tergantung umurnya yakni : ayam dewasa ± 110 gram, ayam muda  65 – 100 gram, sedangkan anak ayam 10 – 65 gram.
3.    Ransum tersebut diberikan dua kali sehari dan waktunya tetap misalnya ; pagi jam 06.00, dan sore jam 16.00. Setiap memberikannya setengah jatah.
4.    Sediakan air minum yang bersih dan jangan sampai kehabisan.
5.    Sediakan grit yaitu campuran krikil, pecahan batu merah, batu kapur, kulit kerang, pasir untuk membantu percernaan dan menambah mineral.
6.    Makanan hijau berikan setiap jam 09.00 pagi, jika ayam tidak anda lepaskan dari kandang.

Macam-Macam Ransum Ayam
1.    Ransum A mengandung zat putih telur ( protein) : 19 – 21 % untuk anak ayam umur sehari sampai dengan 2 bulan.
2.    Ransum B mengandung zat putih telur ( protein) : 17 – 18 % untuk ayam muda umur 2 bulan sampai dengan 4 bulan.
3.    Ransum C mengandung zat putih telur ( protein) : 15 – 17 % untuk ayam dewasa umur lebih dari 4 bulan.

Pedoman Konsumsi Makanan dan Air Minum ayam petelur untuk 100 ekor.
NO.
Umur Ayam
Banyaknya Makanan sehari
Banyaknya Air Minum sehari
1
2
3
4
5
6
7
8

0 – 2 minggu
3 – 4 minggu
5 – 6 minggu
7 – 8 minggu
9 – 12 minggu
13 – 16 minggu
17 – 20 minggu
Ayam Dewasa

1 – 2 kg
2 – 3 kg
3 – 4 kg
5 – 6 kg
6 – 7,5 kg
7,5 – 9 kg
9 – 10 kg
10 – 12,5 kg
4 liter
6 liter
8 liter
10 liter
12 liter
16 liter
18 liter
20 liter


PERKANDANGAN

PERKANDANGAN
            Pada umumnya pemeliaharaan ayam ras dilakukan secara terkurung didalam kandang. Dapat dikatakan bahwa kandang dan peralatan ( perkakas-perkakas) didalam kandang itu mempunyai dwi fungsi, karena selai merupakan tempat tinggal bagi ternak ayam, kandang juga merupakan tempat bekerja bagi peternak dalam melayani kebutuhan hidup sehari-hari untuk ternak ayam tersebut.
            Dengan menyediakan kandang dan perlengkapannya yang baik serta memenuhi syarat-syarat, ternak ayam tadi akan terlindung dari pengaruh-pengaruh buruk dari iklim ( seperti hujan, panas terik matahari, angina keras dsb.) dan gangguan-gangguan lainnya dari  luar serta memperoleh rasa senang tinggal dalam kandangnya. Rasa betah ini akan menimbulkan pula suatu pertumbuhan yang wajar dan sehat serta memungkinkan pada waktunya nanti ia memberi hasil ( produksi) yang tinggi bagi si pemelihara.
Jenis kandang menurut typenya dikelompokkan dalam 3 type :
1.    Kandang type Potstal ; yaitu kandang ayam tanpa halaman pengumbaran, biasanya beralaskan kawat atai litter, yaitu campuran pasir, sekam dan kapur.
2.    Kandang type Ren ; yaitu kandang ayam dengan halaman pengumbaran.
3.   Kandang type Battery ; yaitu kandang ayam yang disiapkan untuk masing-masing satu ekor ayam , yang disusun berderet  seperti batery. Biasanya terbuat dari kawat atau bilah bambu.


Membangun Kandang Ayam
1.    Dirikan ditempat yang lebih tinggi dari sekitarnya agar lantai kandang selalu kering.
2. Luas kandang sesuaikan dengan jumlah ayam yang akan dipelihara. Setiap satu meter persegi lantai cukup untuk 4 ekor ayam dewasa atau 10 ekor ayam muda atau 15 – 40 ekor  anak ayam.
3. Usahakan menghadap ketimur agar sinar matahari pagi dapat masuk kedalam kandang.
4.    Beri cukup angin-angin agar udara segar dapat bebas masuk ruangan kandang.
5.    Sediakanan tempat makan dan tempat minum yang cukup.
6.    Buatkan tempat bertengger.
7.   Sediakan tempat/ sarang bertelur dengan ukuran 35 x 35 x 35 cm sebanyak sepertiga dari jumlah induk.

Rabu, 09 Maret 2011

TEKNIK PEMELIHARAAN AYAM


PEMILIHAN AYAM PETELUR

            Pemilihan ayam petelur memerlukan keahlian tersendiri, baik keahlian yang didapat dari pengalaman maupun dari belajar dengan banyak peraktek pada ahlinya. Pemilihan ayam p[etelur diperlukan guna mendapatkan produktivitas peternakan yang tinggi dengan menerapkan sistem seleksi untuk mengeluarkan ayam-ayam yang rendah produksinya.
            Pemilihan/ seleksi ayam petelur dapat dilakukan dengan cara fisual, pengamatan fisik dan produktivitasnya. Pemilihan tersebut dapat dilaksanakan dengan pengamatan- pengamatan pada bentuk fisik ayam ; misalnya : bentuk tubuh, warna kaki, tingkah laku ayam, keadaan vent dan sebagainya. Bentuk tubuh ayam yang lebar dan dalam, panjang, bagian perut belakang ( vent ) membulat dan berbentuk besar dan lunak merupakan cirri-ciri ayam yang produktivitasnya tinggi. Selain itu cirri-ciri ayam yang produktivitasnya tinggi misalnya tingkah laku yang selalu aktif, paruh pendek dan kuat, jenggewr yang merah dan cerah, pertumbuhan yang normal selama pemeliharaan dan sebagainya.
            Berikut ini adalah cara-cara memilih ayam petelur yang baik dengan melihat keadaan fisik ayam. Pemilihan cara visual ini kebenarannya cukup tinggi, dan bilamana didukung dengan data/ informasi penunjang yang baik, misalnya data produksinya dan data pertumbuhannya maka cara pemilihan ini akan memberikan kebenaran tinggi.
            Ciri-ciri induk ayam petelur yang memenuhi syarat sebagai bibit yang baik :
1. Cepat besar dan lekas dewasa, yakni umur 5 bulan sudah mulai bertelur.
2. Rajin mencari makan dan rakus sehingga mampu bertelur banyak dan terus-menerus.
3. Tubuhnya panjang, lebar dan dalam dengan perut bagian belakang membulat , besar dan lunak.
4. Jarak ujung belakang tulang dada dengan ujung belakang tulang supitnya lebar yaitu ± 9 cm atau sama dengan empat jari mendatar.
5. Jarak antara tulang supit kanan dan kiri lebar yaitu ±  4 – 5 cm atau dua jari tegak.
6. Cloacanya lebar, basah dan kendor.
7. Jarak antara kedua kakinya lebar, yang menunjukkan bahwa badannyapun lebar ( besar).
8. Matanya lebar, bersinar dan berseri-seri.
9. Paruhnya pendek dan kuat, memucat saat bertelur.
          10. Jengger, pial, muka halus berwarna merah cerah

TEKNIK PEMELIHARAAN AYAM


A. PEMILIHAN AYAM PETELUR

            Pemilihan ayam petelur memerlukan keahlian tersendiri, baik keahlian yang didapat dari pengalaman maupun dari belajar dengan banyak peraktek pada ahlinya. Pemilihan ayam p[etelur diperlukan guna mendapatkan produktivitas peternakan yang tinggi dengan menerapkan sistem seleksi untuk mengeluarkan ayam-ayam yang rendah produksinya.
            Pemilihan/ seleksi ayam petelur dapat dilakukan dengan cara fisual, pengamatan fisik dan produktivitasnya. Pemilihan tersebut dapat dilaksanakan dengan pengamatan- pengamatan pada bentuk fisik ayam ; misalnya : bentuk tubuh, warna kaki, tingkah laku ayam, keadaan vent dan sebagainya. Bentuk tubuh ayam yang lebar dan dalam, panjang, bagian perut belakang ( vent ) membulat dan berbentuk besar dan lunak merupakan cirri-ciri ayam yang produktivitasnya tinggi. Selain itu cirri-ciri ayam yang produktivitasnya tinggi misalnya tingkah laku yang selalu aktif, paruh pendek dan kuat, jenggewr yang merah dan cerah, pertumbuhan yang normal selama pemeliharaan dan sebagainya.
            Berikut ini adalah cara-cara memilih ayam petelur yang baik dengan melihat keadaan fisik ayam. Pemilihan cara visual ini kebenarannya cukup tinggi, dan bilamana didukung dengan data/ informasi penunjang yang baik, misalnya data produksinya dan data pertumbuhannya maka cara pemilihan ini akan memberikan kebenaran tinggi.
            Ciri-ciri induk ayam petelur yang memenuhi syarat sebagai bibit yang baik :
1. Cepat besar dan lekas dewasa, yakni umur 5 bulan sudah mulai bertelur.
2. Rajin mencari makan dan rakus sehingga mampu bertelur banyak dan terus-menerus.
3. Tubuhnya panjang, lebar dan dalam dengan perut bagian belakang membulat , besar dan lunak.
4. Jarak ujung belakang tulang dada dengan ujung belakang tulang supitnya lebar yaitu ± 9 cm atau sama dengan empat jari mendatar.
5. Jarak antara tulang supit kanan dan kiri lebar yaitu ±  4 – 5 cm atau dua jari tegak.
6. Cloacanya lebar, basah dan kendor.
7. Jarak antara kedua kakinya lebar, yang menunjukkan bahwa badannyapun lebar ( besar).
8. Matanya lebar, bersinar dan berseri-seri.
9. Paruhnya pendek dan kuat, memucat saat bertelur.
10. Jengger, pial, muka halus berwarna merah cerah